A. Pengertian
Iman kepada Rasul-Rasul Allah
Kata Rasul berasal dari رَسُوْلٌ yang artinya utusan. Rasul Allah adalah berarti utusan Allah swt. Iman kepada Rasul Allah artinya mempercayai bahwa rasul Allah itu adalah orang yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan ajaran dari Allah yang berupa wahyu kepada umatnya untuk dijadikan pedoman hidup utnuk kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
لَقَدْ مَنَّ اللهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولاً مِّنْ أَنفُسِهِمْ يَتْلُوا عَلَيْهِمْ ءَايَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِن كَانُوا مِن قَبْلُ لَّفِي ضَلاَلٍ مُّبِينٍ
Artinya:
“Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (Q. S. Ali Imran: 164)
“Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (Q. S. Ali Imran: 164)
Bagi setiap muslim wajib mengimani rasul-rasul Allah. Apabila seseorang tidak mengimani adanya Rasul Allah maka iman seseorang itu tidak sempurna. Para rasul itu manusia pilihan Allah, berkualitas tinggi serta berakhlak mulia. Dia diberi wahyu oleh Allah untuk disampaikan kepada umat manusia. Sebagai penuntun jalan yang benar untuk mencapai jalan kebenaran untuk hidup di dunia maupun di akhirat. Sebagai wujud keimanan kepada para rasul adalah mengimani, mengikuti, mematuhim, dan melaksanakan perintahnya serta menjauhi larangannya.
Islam tidak
membeda-bedakan rasul-rasul Allah. Kita wajib percaya kepada rasul-rasul Allah
tenap membeda-bedakannya karena para Rasul itu memiliki kedudukan yang sama
yaitu mengajarkan ketauhidan terhadap Allah swt. sebagaimana Firman Allah dalam
Al Quran:
… كُلٌّ ءَامَنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ…
… كُلٌّ ءَامَنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ…
Artinya:
Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, (Mereka mengatakan, kami tidak membeda-bedakan antara seorang pun dengan yang lain dari rasul-rasul-Nya. (Al Quran Surat Al Baqarah: 285)
Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, (Mereka mengatakan, kami tidak membeda-bedakan antara seorang pun dengan yang lain dari rasul-rasul-Nya. (Al Quran Surat Al Baqarah: 285)
B. Para
Rasul dan Sifat-sifatnya
Seluruh rasul
yang diutus oleh Allah SWT harus diimani oleh umat Islam. Jadi, umat Islam
tidak hanya diperintahkan untuk beriman (meyakini) bahwa utusan Allah SWT hanya
Nabi Muhammad s.a.w.
saja, namun harus meyakini seluruh rasul yang jumlahnya sebanyak 25 rasul.
Rasul-rasul tersebut memiliki sifat yang sangat terpuji dan terhindar dari sifat-sifat tercela. sIfat-sifat terpuji bagi para Rasul Allah disebut sifat wajib Rasul, sedangkan sifat-sifat tercela disebut mustahil ada pada diri para Rasul.
Rasul-rasul tersebut memiliki sifat yang sangat terpuji dan terhindar dari sifat-sifat tercela. sIfat-sifat terpuji bagi para Rasul Allah disebut sifat wajib Rasul, sedangkan sifat-sifat tercela disebut mustahil ada pada diri para Rasul.
Sifat wajib
rasul itu adalah:
1 Siddiq
(selalu benar)
2 Amanah
(selalu dapat dipercaya)
3 Tablig
(selalu menyampaikan wahyu)
4 Fathonah (cerdas)
Para rasul pada
intinya adalah bertugas untuk menyampaikan amanah dari Allah untuk menegakkan
kebenaran dan menjauhkan manusia dari kebodohan dan kesesatan. Secara rinci
tentang fungsi para rasul ini
dijelaskan dalam Al Quran berikut ini.
1. Menyerukan
kepada tiap umat agar menyembah hanya kepada Allah. (Q. S. Al Nahl: 36)
2. Memberi
peringatan yang jelas (Q. S. Al Ahqaf: 9)
3. Menyuruh
menyembah kepada Allah agar menjadi takwa (Q. S. Al Mukminun: 32)
4. Membawa
berita gemira dan peringatan (Q. S. Al Fath: 8)
5. Menganjurkan
kepada manusia agar beriman (Q. S. Ali Imran: 78 - 80)
6. Membacakan
ayat-ayat Allah sebelum diturunkan azabnya (Q. S. Al Qashas: 59)
7. Menjelaskan agama dengan terang dan jelas (Q.
S. Ibrahim: 4)
8. menceritakan
ayat-ayat Allah (Q. S. Al A’raf: 35)
C. RasulUlulAzmi
Rasul Ulul Azmi merupakan gelar yang diberikan Allah SWT kepada para rasul yang mempunyai kesabaran luar biasa dalam membimbing, membina, dan mengajak kaumnya untuk taat kepada Allah SWT walupun cobaan dan rintangannya begitu besar. Dengan demikian disamping mempunyai 4 sifat wajib di atas, para rasul yang mendapat gelar ulul azmi juga mempunyai tingkat kesabaran, kegigihan, dan keuletan yang luar biasa. Adapun Firman Allah SWT dalam QS Al Ahqaf ayat 35:
Rasul Ulul Azmi merupakan gelar yang diberikan Allah SWT kepada para rasul yang mempunyai kesabaran luar biasa dalam membimbing, membina, dan mengajak kaumnya untuk taat kepada Allah SWT walupun cobaan dan rintangannya begitu besar. Dengan demikian disamping mempunyai 4 sifat wajib di atas, para rasul yang mendapat gelar ulul azmi juga mempunyai tingkat kesabaran, kegigihan, dan keuletan yang luar biasa. Adapun Firman Allah SWT dalam QS Al Ahqaf ayat 35:
فَاصْبِرْ كَمَا
صَبَرَ أُوْلُوا الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ
Artinya:
Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul yang telah bersabar.
Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul yang telah bersabar.
Para rasul yang
mendapat gelar ulul azmi tersebut adalah :
v
Nabi Nuh a.s.
v
Nabi Ibrahim a.s.
v
Nabi Musa a.s.
v
Nabi Isa a.s.
v
Nabi Muhammad s.a.w
Para rasul Ulul
Azmi tersebut dikaruniai mukjizat sebagai tanda kerasulannya serta sebagai
wujud pertolongan Allah atas perjuangannya. Mukjizat adalah keadaan atau
keajaiban yang luar biasa yang dialammi atau dilakukan oelh para nabi dan rasul
atas izin Allah. Akan tetapi mukjizat ini tidak bisa dikendalikan oleh Rasul
itu. Mukjizat itu Benar-benar pertolongan dan atas izin Allah, tidak bisa
dipelajari. Sebagai contoh Nabi Musa yang memiliki mukjizat tongkat yang dapat
membelah lautan. Nabi Musa tidak serta merta setiap saat kalau memukulkan
tongkatnya ke laut lantas laut akan terbelah. Kejadian Musa memukulkan
tongkatnya ke laut lantas laut terbelah dan bisa dilewati itu hanya ketika
diperintahkan Allah untuk memukulkan tongkat itu kelaut saat dikejar-kejar oleh
bala tentara Firaun. Sehingga sangat salah kalau orang pada zaman ini kemudian
mempelajari mukjizat Allah. Itu jelas penyimpangan dan kesyirikan yang fatal.
D. Beriman
kepada Rasul Allah
Iman itu bukan
hanya pengakuan di dalam hati. Akan tetapi juga membenarkan dengan lisan dan
diwujudkan pula dengan amal perbuatan. Kalau kita sudah mengklaim bahwa kita
seorang yang beriman kepada rasul, maka perkataan dan perbuatan kita pun juga
harus mencerminkan keimanan kepada Rasul Allah swt. Salah satu bukti bahwa kita
beriman kepada rasul adalah dengan:
1. Bertakwa dan bertauhid kepada Allah dengan keimanan yang kokoh
Kalau seseorang beriman kepada Rasul, maka ia pasti dia seorang yang beriman dengan keimanan yang kokoh. Karena setiap rasul mengajarkan ketauhidan, menyembah hanya kepada Allah dengan ketakwaan yang tinggi.
1. Bertakwa dan bertauhid kepada Allah dengan keimanan yang kokoh
Kalau seseorang beriman kepada Rasul, maka ia pasti dia seorang yang beriman dengan keimanan yang kokoh. Karena setiap rasul mengajarkan ketauhidan, menyembah hanya kepada Allah dengan ketakwaan yang tinggi.
فَأَرْسَلْنَا فِيهِمْ رَسُولاً مِّنْهُمْ
أَنِ اعْبُدُوا اللهَ مَالَكُم مِّنْ
إِلَهٍ غَيْرُهُ أَفَلاَ تَتَّقُونَ
Lalu Kami utus
kepada mereka, seorang rasul dari kalangan mereka sendiri (yang berkata):
Sembahlah Allah oleh kamu sekalian, sekali-kali tidak ada Ilah selain
daripada-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertaqwa (kepada-Nya)? (Al Quran Surat Al
Mukminun: 32)
2. Taat
beribadah kepada Allah swt.
Orang yang
beriman kepada Rasul Allah semestinya ia adalah seorang ahli ibadah. Karena
memang manusia diciptakan untuk beribadah kepada Allah swt. Sebagaimana yang
difirmankan Allah dalam surat Adz Zariat: 56.
وَمَاخَلَقْتُ الْجِنَّ وَاْلإِنسَ إِلاَّلِيَعْبُدُونِ
Artinya:
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah pada-Ku.
3. Meneladani dalam kehidupan sehari-hari.
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah pada-Ku.
3. Meneladani dalam kehidupan sehari-hari.
Para nabi dan
rasul adalah orang-orang mulia pilihan Allah yang memiliki akhlak yang agung.
Akhlak yang agung itu patut kita teladani dalam kehidupan kita sehari-hari.
Contohnya kegigihan Nabi Nuh, keberanian Nabi Ibrahim, kesabaran Nabi Ayub,
ketundukan Nabi Ismail, keuletan, kepahlawanan, kesabaran Nabi Muhammad saw,
dan sebagainya harus kita teladani dalam kehidupan kita sehari-hari.
4. Mengikuti dan mematuhi serta melaksanakan perintahnya dan meninggalkan larangannya
Sangat tidak patut bagi seorang yang mengaku beriman kepada rasul tapi perbuatannya bertentangan dengan yang diajarkan oleh rasul. Sebagaimana firman Allah:
…. وَمَآءَاتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَانَهَاكُمْ عَنْهُ فَانتَهُوا وَاتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
4. Mengikuti dan mematuhi serta melaksanakan perintahnya dan meninggalkan larangannya
Sangat tidak patut bagi seorang yang mengaku beriman kepada rasul tapi perbuatannya bertentangan dengan yang diajarkan oleh rasul. Sebagaimana firman Allah:
…. وَمَآءَاتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَانَهَاكُمْ عَنْهُ فَانتَهُوا وَاتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
Artinya:
Apa yang diberikan rasul kepadamu, maka terimalah dia dan apa yang dilarang bagimu, maka tinggalkanlah. (Al Quran Surat Al Hasyr: 7)
Apa yang diberikan rasul kepadamu, maka terimalah dia dan apa yang dilarang bagimu, maka tinggalkanlah. (Al Quran Surat Al Hasyr: 7)
5.
Menghindarkan diri dari ajaran atau paham sesat terkait nabi dan rasul
Sejak wafatnya
Rasulullah telah muncul paham dan aliran sesat mengenai nabi dan rasul.
Terhadap ajaran dan paham yang menyimpang seperti ini kita harus
menghindarinya. Kepercayaan kita akan adanya nabi atau rasul baru setelah
wafatnya Rasululllah Muhammad saw penutup para nabi dan rasul, itu akan membawa
pada kekafiran.
Contoh paham
atau aliran sesat berkaitan dengan nabi dan rasul adalah:
1. Lia Eden di Banten, yang mengaku titisan jibril.
1. Lia Eden di Banten, yang mengaku titisan jibril.
2. Ahmad
Musadeq di Bogor yang mengaku mendapat wahyu di Gunung Salak.
3. Isa Bugis
yang membawa syariat baru di Sulawesi
4. Ahmadiyah,
yang meyakini Nabi Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi baru dengan kitab Tadzkirah.
E. Hikmah Beriman kepada Rasul Allah
E. Hikmah Beriman kepada Rasul Allah
Beriman kepada
rasul Allah mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kehidupan kita. Beberapa
fungsi beriman kepada rasul Allah, antara lain:
1. Mendapat
rahmat Allah
2. Sebagai
perantara mengenal Allah dengan segala sifat kesempurnaan-Nya.
3. Mengajarkan kepada manusia agar dalam hidup dapat selamat dan sejahtera baik di dunia maupun di akhirat
3. Mengajarkan kepada manusia agar dalam hidup dapat selamat dan sejahtera baik di dunia maupun di akhirat
3. Memberikan
petunjuk dan suri teladan sehingga akan mudah diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
4. Memberi bimbingan kepada manusia agar menjadi
manusia yang bertakwa kepada Allah swt.
5. Kita
dapat membedakan antara yang benar dan yang salah (buruk).
6. Sebagai
prioritas untuk mencapai kebenaran yang hakiki karena mendapat petunjuk dari
Allah dan menjadi tahu tentang hakikat dirinya sendiri. Sehingga akan bertambah
iman kepada Allah dan juga kepada Rasul Allah.
7. Kita
mengetahui adanya kehidupan sesudah mati
8. Latihan Soal
I.
Pilihlah salah
satu jawaban yang paling tepat ! ( Menjawab benar bernilai 10 untuk tiap soal)
1.
Orang yang
diberi wahyu dan tidak wajib menyampaikan kepada ummatnya disebut ......
a. nabi
c. Malaikat
b. rasul
d. Sahabat
2. Sedangkan orang yang diberi wahyu dan wajib menyampaikan kepada ummatnya
disebut ......
a. nabi
c. Malaikat
b. rasul
d. wali
3.
Termasuk
kelompok Ulul Azmi adalah sebagai berikut, kecuali nabi......
a.
Nuh AS
c. Adam AS
b.
Isa AS
d. Ibrahim AS
4. Sifat rasul itu diantaranya adalah Siddiq, yang artinya ......
a. cerdas
c. penyampai
b. jujur
d. selamat
5. Uswatun hasanah, mempunyai arti ......
a. agama yang diridhai
c. sesuatu yang harus ditiru
b. nabi dan rasul
d. suri tauladan yang baik
II. JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH INI
DENGAN BAIK DAN BENAR!
1
Apakah yang dimaskud dengan Iman kepada Rasul-rasul Alah itu?
.......................................................................................................................................
2. Sebutkan 25 rasul
yang wajib diketahui dan kita imani!
.......................................................................................................................................
3. Sebutkan
sifat-sifat wajib rasul beserta artinya !
.......................................................................................................................................
4. Apakah yang
disebut dengan sifat mustahil rasul itu? Sebutkan 2 contoh berserta arti!
.......................................................................................................................................
5. Sebutkan 5 orang
rasul yang mendapatkan gelar ulul azmi?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar