ETOS KERJA DALAM ISLAM
Oleh : Suganda Indrawijaya
Agama Islam berdasarkan Al Quran dan Hadits sebagai tuntunan dan
pegangan bagi kaum muslimin tidak hanya mengatur urusan ibadah saja tetapi juga
mengatur dalam urusan kerja.Sebagai seorang muslim wajibhukumnya
untuk bekerja yang halal, bahkan
ketika kita bekerja dengan niat ibadah dan untuk menafkahi keluarga maka
hukumnya sama dengan berjihad fisabililah.
Jadi tidak ada istilah menganggur di dalam Islam.Oleh karena itu ada 2 prinship
supaya kita tidak mengangur.Yaitu jangan menyendiri ketika mengangggur dan
jangan menganggur ketika menyendiri.Ini prinship yang harus melekat erat dalam
memori kita.Allah Swt telah memerintahkan kita dalam kitabnya Al Quran supaya
kita bekerja yaiotu terdapat dalam QS.9: 105 yang berbunyi :
وَقُلِ اعْمَلُواْ فَسَيَرَى اللّهُ
عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ وَسَتُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ
الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
|
artinya
:
Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya
serta orang-orang mu'min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan
dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata,
lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.
Dalam bekerja menurut Agama Islam tidak hanya bekerja, namun harus
memperhatikan etika-etika di dalam bekerja.
Etika seperangkat
nilai-nilai moral, norma-norma kepatutan dan kepantasan (baik-buruk) dalam
berinteraksi sosial .Sedangkan kerja
artinya beramal artinya beraktifitas dalam dan demi hidup dan kehidupan. Karena
dalam Islam tidak dikenal pemisahan antara dunia – akhirat, agama – dunia, maka
segala aktifitas hidup dan kehidupan merupakan amal yang diperintahkan oleh
Islam.
Segala bentuk pekerjaan atau perbuatan bagi seorang muslim dilakukan dengan sadar dan dengan tujuan yang jelas yaitu sebagai bentuk pengabdian kepada Allah semata-mata sebagimna firmanNya : “tidaklah aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk mengabdi kepadaKu” (QS Adz-Zaariyaat/ 51 : 56)Jadi Etika kerja = nilai-nilai moral dan norma baik buruk (yang dianggap patut dan pantas) dalam melakukan pekerjaan.Adapun Prinsip-prinsip etika dalam bekerja diantarnya adalah :
Segala bentuk pekerjaan atau perbuatan bagi seorang muslim dilakukan dengan sadar dan dengan tujuan yang jelas yaitu sebagai bentuk pengabdian kepada Allah semata-mata sebagimna firmanNya : “tidaklah aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk mengabdi kepadaKu” (QS Adz-Zaariyaat/ 51 : 56)Jadi Etika kerja = nilai-nilai moral dan norma baik buruk (yang dianggap patut dan pantas) dalam melakukan pekerjaan.Adapun Prinsip-prinsip etika dalam bekerja diantarnya adalah :
1.
Bekerja dengan niat Mengabdikan Diri Kepada
Allah;
Sebagaimana tujuan penciptaan manusia adalah yang pertama sebagai
kholifah Fil Ardh yang tugasnya adalah memakmurkan bumi ini untuk kesejahteraan
umat.(QS.2;30).Yang kedua yaitu sebagai hamba Allah yang senantiasa beribadah
atau mengabdi kepada Allah dalam setiap aspek kehidupan (QS.51:56)
- Bekerja dengan ikhlas, cerdas, keras, tuntas, dan memberi rasa puas
Salah satu syarat diterimanya amal ialah dilakukan dengan
ikhlas.Artinya dengan memurnikan ketaatan kepada Allah atau hanya mengharaf
ridho Allah.Seorang yang bekerja dengan ikhlas dia selalu bekerja dengan
tupoksinya.Ada atau tidak ada atasan dia tetap bekerja sesuai dengan apa yang
sudah ditugaskan kepadanya dengan baik.Oleh karena itu agar tupoksi yang sudah
digariskan dapat terlaksana dengan baik maka kita harus mempunyai kecerdasan
dalam bekerja.Sekali lagi kuncinya adalah ilmu.Karenanya Allah akan memberikan derajat lebih tinggi kepada orang-orang yang
beriman dan berilmu (QS.58;11) sehingga dapat memberika kepuasan bagi rekan
erja apalgi atasan jika kita bekerja dengan landasan iman dan ilmu serta dilakukan dengan penuh
keikhlasan
- Bekerja dengan Amanah;
Bekerja dengan amanah adalah merupakan salah satu kunci kesuksesan
Nabi Muhammad Saw.Bekerja dengan amanah berarti Bersikap teguh pendirian dan
hati-hati , berpikir masa depan ,Bertutur kata penuh kearifan , bertindak penuh
inisiatif dan tanggung jawab , berlaku adil dan demokratis , bersemangat
dalam penegakan disiplin ,menghargai dan
memaknai waktu , anti penyalahgunaan wewenang/jabatan , anti pemborosan ,serta anti ketidakdisiplinan
- Bekerja dengan Tekun dan Profesional
Dikisahkan
suatu ketika rasulallah berjalan bersama para sahabat dijumpainya seorang yang
tua renta yang sedang memecahkan batu , kemudian dicium tangannya.Melihat hal
tersebut para sahabat merasa aneh dan bertanya mengapa rasul mencium tangan
orang tua itu.Rasul mengatakan Aku kagum dengan orang tua tersebut karena
beliau sudah bekerja dengan tekun dan
professional(itqon).
Dalam
sebuah hadits dikatakan
إن الله يحب أحدكم إذا عملأن يتقنه (رواه
البيهقي)
yang artinya : “Sesungguhnya Allah menyukai seseorang jika
bekerja ia melakukannya dengan profesional.” (HR. al-Baihaqi)
- Bekerja dengan kreatif dan berorientasi pada produktivitas tinggi;
Umat
Islam di dalam bekerja harus kretaif dan berorientasi pada kualitas sehingga
dapat memberikan manfaat untuk orang banyak
Penggalan
Hadits . وخير الناس أنفعهم للناس artinya sebaik-baiknya manusia adalah yang
membawa manfaat untuk orang lain.
- Bekerja dengan semangat kerja sama (teamwork)
Dalam
satu ayat Al Qur’an mengatakan : “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran”…(QS al-Maidah/ 5 : 2)
Tidak
ada manusia yang terlepas sama sekali dari orang lain, karena mereka hidup
saling berinteraksi. Oleh karenanya, disadari atau tidak, seseorang pasti
memerlukan orang lain dalam hidup dan kehidupannya.
Begitu
juga dalam hal profesi atau pekerjaan, satu profesi membutuhkan profesi yang
lain. Maka dalam hal ini kebersamaan dan hubungan kerjasama antar profesi/
pekerjaan merupakan suatu keniscayan.
Oleh
karena pada fitrahnya manusia itu adalah makhluk sosial, maka jalinan
kebersamaan dan hubungan kerjasama pasti diadakan oleh manusia, apa pun latar
belakangnya.
Dan paling penting diingat, sebagaimana yang dikatakan oleh Sayyidina Ali ibn Abi Thalib, bahwa “kebaikan yang tidak terorganisir, akan terkalahkan oleh kejahatan yang terorganisir”; kita harus mengadakan koordinasi yang harmonis antara satu profesi dengan profesi lainnya dalam melangkahkan tujuan bersama yaitu kebaikan yang hakiki.
Dan paling penting diingat, sebagaimana yang dikatakan oleh Sayyidina Ali ibn Abi Thalib, bahwa “kebaikan yang tidak terorganisir, akan terkalahkan oleh kejahatan yang terorganisir”; kita harus mengadakan koordinasi yang harmonis antara satu profesi dengan profesi lainnya dalam melangkahkan tujuan bersama yaitu kebaikan yang hakiki.
7.
Bekerja demi Kebahagiaan umat manusia.
Sebagaimana
disebutkan diatas bahwa tujuan penciptaan manusia adalah sebagai seorang
kholifah yang nota bene bertugas untuk memkmurkan bumi ini untuk kesejahteraan
umat manusia, maka sewajarnya ketika kita bekerja harus mempunyai tujuan untuk
membahgiakan umat manusia.Kita dapat mencontoh orientasi kerja dari mahluk
Allah yang bernama lebah .
Bekerja
dengan Manajemen Lebah
v
Nabi SAW
bersabda: "Mukmin itu bagaikan lebah. Jika hinggap pada tanaman
berbunga, ia memakan sarinya yang baik, tidak mematahkan maupun
merusak yang dihinggapinya." (HR Ahmad, Abu Syaibah, dan Attabarani).
v
Karakteristik Koloni (masyarakat)
lebah:
1. Bersatu-padu-kompak (Kesatuan, persaudaraan, kebersamaan)
2. Bekerjasama, berbagi tugas
dan fungsi
3. Bekerja keras (maksimal)
dan efektif
4. Berorientai kepada
produktivitas
5. Berorientasi kepada
kebersihan dan kesehatan
6. Berorientasi kepada masa
depan, berbuat untuk memberi manfaat, dan kesejahteraan.
7. Tidak merusak lingkungan,
tetapi memberi nilai mutualisme pada tumbuhan yang dihinggapi
8. Anti mengonsumsi yang
tidak baik (yang dikonsumsi lebah adalah sari bunga atau minuman yang manis, bergizi).
9. Menempuh jalan Tuhan
(taat)
Referensi
: dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar