Sabtu, 21 September 2013

Makalah Aqdah Ahlak"Memahami Aqidah Islam Dari Asmaul Husna


MAKALAH 
MEMAHAMI AQIDAH ISLAM MELALUI ASMAUL HUSNA

PENADAHULUAN
Arti akidah secara etimologi adalah  berasal dari kata ‘aqd yang berarti pengikatan. Akidah adalah apa yang diyakini oleh seseorang. Akidah merupakan perbuatan hati, yaitu kepercayaan hati dan pembenarannya kepada sesuatu. Adapun makna akidah secara syara adalah s iman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, dan kepada hari akhir, serta kepada qadar yang baik maupun yang buruk. Hal ini disebut juga sebagai rukun iman.
Pokok dar segala pokok aqidah adalah beriman kepada Allah SWT yang berpusat pada pengakuan terhadap eksstens dan kemahaesaan-Nya.Kemanan kepada Allah n merupakan kemanan yang menduduki perngkat pertama.Dari sinilah akan lahir keimanan-kemanan yang lan dalam rukun  iman.
Iman kepada Allah bererti mengakui  akan eksstensi  Allah sebagai  satu-satunya Dzat yang maha mencipta dan satu-satunya dzat yang wajib disembah.
Adapun metode pembuktian adanya Allah adalah dengan cara memperhatikan ciptaannya, sifat-sifatnya dan nama-namanya yang baik (Asmaul Husna).Dalam makalah ini akan kita batasi pembahasannya yaitu mengenal Allah dengan Asmaul Husna.

JALAN MENGENAL DAN MENGETAHUI ADANYA ALLAH
1.      Memperhatikan CiptaanNya
Adanya alam semesta ini tidak mungkin ada dengan sendirinya.Pastlah ada yang menciptakan.Sebab adanya sesuatu pasti ada yang menciptakannya, dan tentunya bukan manusia karena manusia adalah mahluk yang lemah, jangankan menciptakan alam raya menciptakan seekor semut yang kecil saja manusia tidak  mampu .Begitu juga tidak mungkin mahluk lain sebab manusia yang diciptakan sebagai mahluk yang  paling sempurna saja tdak mampu apalagi lagi mahluk lain.Pastilah yang menciptakannya adalah Dzat  yang Maha hebat yaitu Tuhan.

2.      Dengan mengetahui sifat-sfatnya
Sifat-safat Allah ada 3 yaitu:
a.       Sifat wajib yaitu sifat yang mesti ada dan harus ada pada Allah sebagai kesempurnaan bagi-Nya.Sifat wajb bagi Allah ada 20 dan dibagi menjadi bebarapa kategori sebagai berikut :
Sifat Wajib dibagi 4 bagian:
I – Sifat Nafsiyyah
II – Sifat Salbiyah
III – Sifat Ma’ani
IV – Sifat Ma’nawiyah

I. Sifat Nafsiyyah (Sifat Keperibadian)
Maksudnya sesuatu yang tidak bisa diterima oleh akal jika Allah tidak disifatkan dengan sifat ini. Atau bisa juga dikatakan sifat untuk menentukan adanya Allah, di mana Allah menjadi tidak mungkin ada tanpa adanya sifat tersebut. adapun yang tergolong sifat ini hanya satu yaitu sifat wujud.
II. Sifat salbiyah
Maksudnya sifat yang menolak apa yang tidak layak bagi Allah. Atau dikatakan juga sifat yang digunakan untuk meniadakan sesuatu yang tidak layak bagi Allah. Sifat Salbiyah ini ada lima sifat yakni, 2- Qidam, 3-  Baqo’, 4- Mukhalafatu lil hawaditsi, 5- Qiyamuhu binafsihi, 6- Wahdaniyyah.


III. Sifat Ma’ani
Maksudnya sifat yang diwajibkan bagi zat Allah suatu hukum atau sifat yang pasti ada pada Dzat Allah. Sifat ini terdiri dari tujuh sifat, 7- Qudrat, 8- Iradah, 9- Ilmu, 10- Hayat, 11- Sama’, 12- Bashar dan 13- Kalam.
IV. Sifat Ma’nawiyah
Maksudnya sifat Allah yang dilazimkan atau tidak bisa dipisahkan dengan Sifat Ma’ani. Sifat Ma’nawiyah adalah sifat yang mulazimah atau menjadi akibat dari sifat ma’ani. Sifat ini terdiri dari tujuh sifat, yakni 14- Kaunuhu Qadiran, 15- Kaunuhu Muridan, 16- Kaunuhu Aliman, 17- Kaunuhu Hayyan, 18- Kaunuhu Sami’an, 19- Kaunuhu Bashiran, 20- Kaunuhu Mutakalliman.
b. Sifat mustahil adalah sfat yang tdak layak dan tdak mungkn pada Allah, yang merupak     kebalkan dari sfat wajib bagi Allah.
Berikut ini adalah sifat-sifat yang mustahil dimiliki oleh Allah :
1. ‘Adamun artinya Tiada
2.  Hudutsun artinya Baharu
3.  Fanaun artinya Binasa
4.  Mumatsalatul Lil Hawadisi artinya Menyamai Dengan Makhluknya
5.  Qiyamuhu Bi Ghairihi artinya Berdiri-Nya Dengan Yang Lain
6.  Ta’addud artinya Berbilang-Bilang
7.  Ajzun artinya Lemah
8.  Karahah artinya Terpaksa
9.  Jahlun artinya Bodoh
10. Mautun artinya Mati
11. Summun artinya Tuli
12. ‘Umyun artinya Buta
13. Bukmun artinya Bisu
14. Ajizan artinya Yang Lemah
15. Karihan artinya Yang Dipaksa
16. Jahilan artinya Yang Dibodohi
17. Mayyitan artinya Yang Dimatikan
18. Asoma artinya Yang Tuli
19. A’ma artinya Yang Dibutakan
20. Abkama artinya Yang Dibisukan
c.       Sifat jaiz atau sifat harus artinya adalah sifat yang harus bagi Allah memperbuatkan sesuatu yang harus ada atau tiada atau meninggalkannya. Contohnya, harus bagi Allah menciptakan langit, bumi, matahari dan yang lain dan harus juga bagi Allah untuk tidak menciptakannya. Tidak wajib bagi Allah membuat sesuatu seperti menghidupkan atau mematikan bahkan itu harus pada hak Allah.
Sifat Wajib
Maksud
Sifat
Sifat Mustahil
Maksud
Wujud
Ada
Nafsiah
A'dam
Tiada
Qidam
Sedia
Salbiah
Huduth
Baharu
Baqa
Kekal
Salbiah
Fana
Akan binasa
Mukhalafatuhu lilhawadith
berbeza dengan semua makhluk ciptaanNya
Salbiah
Mumathalatuhu lilhawadith
Menyamai atau bersamaan bagi-Nya dengan suatu yang baru
Qiamuhu binafsih
Berdiri-Nya dengan sendiri
Salbiah
Qiamuhu bighairih
Berdiri-Nya dengan yang lain
Wahdaniat
Esa Allah Ta'ala pada dzat,pada sifat dan pada perbuatan
Salbiah
Ta'addud
Berbilang-bilang
Qudrat
Berkuasa
Ma'ani
Ajzun
Lemah
Iradat
Berkehendak menentukan
Ma'ani
Karahah
Benci iaitu tidak menentukan
Ilmu
Mengetahui
Ma'ani
Jahlun
Bodoh
Hayat
Hidup
Ma'ani
Al-Maut
Mati
Sama'
Mendengar
Ma'ani
As-Summu
Pekak
Basar
Melihat
Ma'ani
Al-Umyu
Buta
Kalam
Berkata-kata
Ma'ani
Al-Bukmu
Bisu
Kaunuhu qaadiran
Keadaan-Nya yang berkuasa
Ma'nawiyah
Kaunuhu ajizan
Keadaan-Nya yang lemah
Kaunuhu muriidan
Keadaan-Nya yang berkehendak menentukan
Ma'nawiyah
Kaunuhu kaarihan
Keadaan-Nya yang benci iaitu tidak menentukan
Kaunuhu 'aliman
Keadaan-Nya yang mengetahui
Ma'nawiyah
Kaunuhu jahilan
Keadaan-Nya yang bodoh
Kaunuhu hayyan
Keadaan-Nya yang hidup
Ma'nawiyah
Kaunuhu mayitan
Keadaan-Nya yang mati
Kaunuhu sami'an
Keadaan-Nya yang mendengar
Ma'nawiyah
Kaunuhu asamma
Keadaan-Nya yang pekak
Kaunuhu basiiran
Keadaan-Nya yang melihat
Ma'nawiyah
Kaunuhu a'maa
Keadaan-Nya yang buta
Kaunuhu mutakalliman
Keadaan-Nya yang berkata-kata
Ma'nawiyah
Kaunuhu abkam
Keadaan-Nya yang kelu

3.      Dengan Memahami Asmaul Husna
PENGERTIAN ASMAUL HUSNA          
Yang dimaksud Asmaul HUsna adalah nama-nama Allah yang baik  atau indah.Nama-nama itu bukan sekedar nama namun dapat djadikan jalan untuk bermakrifat kepada Allah, dengan cara memahami bak-bak nama-nama itu.Nama-nama itu mempunyai pengaruh yang sangat hebat bagi mereka yang senantiasa berdoa dengannya.Karena dengan menyebut Asmaul Husna berarti kita telah memuji Allah dan Allah akan memberikan penghargaan bagi siapa yang  memuji-Nya.
Nama-nama tu mempunyai pengaruh yang sangat hebat bagi mereka  yang senantasa berdoa dengannya.Sebagaimana Firman Allah SWT
ASMAUL HUSNA : ARTI DAN APLKASINYA DALAM KEHIDUPAN
1.      Ar Rohmaan    => bersikap mengasihi, pemberi kenikmatan yang agung, pengasih di dunia, karenanya penerapan skap dan perilaku kita dalam kehidupan sehari-hari harus saling mengasihi terhadap sesame mahluk Allah, sehngga tercipta kehidupan yang rukun, damai dan sejahtera.
2.      Ar Rohiim        => bersikap menyayangi, pemberi kenkmatan yang pelik-pelik, penyayang di akherat.Maka sikap dan perlaku kita harus saling menyayangi sehngga tercipta kedamaian dan tidak ada konflik yang berkepanjangan antar etnis, suku bangsa ataupun ras.
3.      Al Maalik         => Maha merajai, mengatur kerajaan –Nya sendiri.Oleh karena itu skap dan perlaku kita harus mampu menguasai diri sehingga tidak diperbudak oleh nafsu.
4.      Al Quddus       => Maha suci.Sikap dan perlaku kita ketika sudah menghayati nama Allah yaitu Al-Quddus maka kita harus suci dalam pikiran dan perbuatan sehingga tercipta ketenangan dan kebahagian dalam kehidupan
5.      As Salam => Maha menyelamatkan, pemberi kemanan dan kesentosaan pada seluruh mahluk-Nya.Karenanya sikap dan perilaku kita dalam kehidupan sehari-hari harus dapat menjaga keselamatan hidup, menjaga keamanan baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. 
6.      Al Mu'min => selalu dipercaya artinya ketika kita diberikan amanah maka harus dapat dpercaya, jangan sekali-kali berkhanat.Karena khianat adalah cirri-ciri orang munafik.
7.      Al Muhaimin => Maha penjaga, memerintah dan melindungi segala sesuatu karenanya selalu senantasa mampu mengawasi dan memelihara diri dari segala perbuatan dosa

8.      Al 'Aziiz => Maha mulia, kuasa dan mampu untuk berbuat sekehendak-Nya.Oleh karena itu muliakanlah diri kita dengan menjaga kehormatan dan yakinlah bahwa kita mampu melakukan sesuatu asal kita mau berusaha dan berdoa tentunya.
9.      Al Jabbaar => selalu perkasa dan memiliki keperkasaan, mencukupi segala kebutuhan, serta memperbaiki keadaan seluruh hambanya.
10.  Al Mutakabbir => memiliki kebesaran, maha megah
11.  Al Khooliq => selalu berkreasi (mencipta)
12.  Al Baari' => merencanakan masa depan
13.  Al Mushowwir => selalu mendesain
14.  Al Ghoffar => selalu mengampuni orang lain
15.  Al Qohhar => memiliki kekuatan untuk menopang kebaikan
16.  Al Wahhaab => selalu memberi 
17.  Ar Rozzaq => selalu berbagi rezeki
18.  Al Fattaah => selalu membuka hati orang lain
19.  Al 'Aliim => selalu belajar dan berilmu
20.  Al Qoobidl => selalu mengendalikan
21.  Al Baasith => selalu melapangkan jalan orang lain
22.  Al Khoofidi => merendahkan orang yang dzalim demi keadilan
23.  Ar Roofi' => selalu meninggikan orang lain demi keadilan
24.  Al Mu'izz => selalu dihormati
25.  25.Al Mudzill => mencegah dan merendahkan orang-orang jahat demi keadilan
26.  As Saami' => selalu mendengar dan memahami orang lain (empati)
27.  Al Bashir => selalu melihat dan memperhatikan orang lain
28.  Al Hakam => mengendalikan dan melakukan kontrol
29.  Al 'Adl => selalu bersikap adil
30.  Al Lathiif => bersikap halus kepada orang lain dan merasakan perasaan orang lain
31.  Al Khoobir => selalu berhati-hati
32.  Al Haliim => selalu penyantun dan lembut
33.  Al 'Adhiim => bersifat agung
34.  Al Ghofuur => selalu pemaaf (watak)
35.  Asy Syakuur => selalu berterima kasih kepada orang lain
36.  Al 'Aliyy => menjadi yang tertinggi (sifat)
37.  Al Kabiir => memiliki kebesaran
38.  Al Hafiidh = >selalu menjaga dan memelihara
39.  Al Muqiit => memperhatikan dan merasakan pengaduan orang lain
40.  Al Hasiib => selalu teliti
41.  Al Jaliil => memiliki pribadi yang luhur
42.  Al Kariim => selalu dermawan
43.  Ar Roqiib => selalu mengawasi
44.  Al Mujiib => selalu memperhatikan keinginan orang lain
45.  Al Waasi' => memiliki wawasan yang luas
46.  Al Hakiim => selalu bijaksana (sifat)
47.  Al Waduud => selalu simpatik
48.  Al Majiid => selalu bersifat bajik kepada orang lain
49.  Al Baa'its => selalu bersifat membangkitkan motivasi orang lain
50.  50.Asy Syahiid => selalu menyaksikan sendiri
51.  Al Haqq => selalu membela yang benar
52.  Al Wakiil => bisa dipercaya
53.  Al Qowiyy => memiliki kekuatan dan semangat tinggi
54.  Al Matiin => teguh dan kokoh
55.  Al Waliyy => selalu melindungi 
56.  Al Hamid => selalu bersikap terpuji
57.  Al Muhshiy => selalu memperhatikan semua faktor dan sektor
58.  Al Mubdi' = selalu memulai terlebih dahulu dalam berkreasi
59.  Al Mu'iid => mengembalikan sesuatu ke posisi semula demi kebaikan
60.  Al Muhyi => selalu menghidupkan semangat orang lain
61.  Al Mumiit => selalu mematikan suatu pikiran jahat orang lain
62.  Al Hayy => sering memberikan "kehidupan" pada orang lain
63.  Al Qoyyuum => bersikap mandiri
64.  Al Waajid => selalu melakukan yang baru (inovasi)
65.  Al Maajid => bersikap mulia
66.  Al Wahiid => menjadi orang no.1 di lingkungan 
67.  Al Ahad => menyatukan berbagai hal dalam satu kesatuan
68.  Ash Shomad => selalu dibutuhkan orang lain
69.  Al Qodir => memiliki kemampuan memadai
70.  Al Muqtadir => selalu membina orang lain agar memiliki kemampuan
71.  Al Muqoddim => mendahulukan sesuatu demi keadilan
72.  Al Mu'akhkhir => mengakhiri dan menghentikan sesuatu demi keadilan
73.  Al Awwal => bersikap selalu menjadi orang pertama (inventer)
74.  Al Aakhir => bersikap selalu menjadi orang terakhir (orang penutup)
75.  75.Adh Dhohir => memiliki integritas dan jujur
76.  Al Bathin => selalu memperhatikan kondisi batiniah diri sendiri dan orang lain
77.  Al Waaliy => bersikap mendidik orang lain
78.  Al Muta'aaliy => memiliki ketinggian pribadi
79.  Al Barr => selalu jauh dari keburukan 
80.  Al Tawwaab => selalu mau menerima kesalahan orang lain
81.  Al Muntaqim => bersikap mengancam/memperingatkan orang yang dzalim demi menjaga kebaikan
82.  Al 'Afuww => pemaaf
83.  Ar Ro'uff => pengasih kepada yang menderita
84.  Maalikul Mulk => selalu berhasil di sehala bidang
85.  Dzul Jalaaf wal Ikroom => bersikap terhormat
86.  Al Muqsith => adil dalam menghukum
87.  Al Jaami' => selalu berkolaborasi dan bersatu
88.  Al Ghoniyy => kaya lahir dan batin 
89.  Al Mughniy = memajukan orang lain
90.  Al Maani' => selalu mencegah sesuatu yang buruk
91.  Adh Dhaarr => sering menghukum demi keadilan
92.  An Naafi' => sering memberi penghargaan demi keadilan
93.  An Nuur => selalu berilmu dan mulia
94.  Al Haadii => selalu menjadi orang yang suka membimbing
95.  Al Badii' => selalu indah, rapi dan bersih
96.  Al Baaqi => selalu memelihara
97.  Al Waarits => mewarisi dan mendelegasikan
98.  Ar Rosyiid => pandai dan cerdas
99.  Ash Shobuur => penyabar dan tidak tergesa-gesa


KESIMPULAN

           Demikan uraian singkat mengenai pemahaman aqidah melalui Asmaul Husna, semoga nilai-nilai asmaul husna mewarnai setiap hembusan nafas dalam kehidupan sehingga tercipta ketenangan hidup, keharmonisan, keserasian, kerukunan dan kesejahteraan denagn bertambahnya iman dan taqwa yang dibingkai oleh aqidah Islamiyah.
           Dengan memahami sifat-sifat Allah dan Asmaul Husna aqidah kita semakin kuat sehingga sikap dan perbuatan kita sehari-hari adalah nilai-nilai ketuhanan yang dapat membawa kemaslahatan bagi seluruh mahluk.






















 Daftar Pustaka :

1.      Aqidah ahlak, Dr.Rosihan Anwar, M.Ag, CV.Pustaka Setia Bandung, 2008
2.      LKS SMK Kelas X, Dr.H.Suparmin, M.Pd, Mediatama
4.      wikipedia.org/wiki/Sifat-sifat_Allah
5.      Kajian Keislaman Suganda Indra